15.6.12

Kisah Abraham Lincoln, Presiden Amerika ke-16

"Tak pernah sekali pun saya berusaha untuk dikenang dunia, hidupku ini kubaktikan pada peristiwa-peristiwa di sekitar, bagi generasi dan jamanku, semata-mata agar diriku terjalin dengan sesuatu yang penting bagi sesamaku"
(Abraham Lincoln)
Lincoln menulis kata-kata di atas saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, ia menjadi salah satu Presiden Amerika yang paling dikenal dan dicintai masyarakat. Namanya terkenal ke seluruh dunia sebagai seorang yang mengakhiri Perbudakan di Amerika.

Abraham Lincoln
lahir pada 12 Februari 1809 di Hodgenville, Hardin County, Kentucky, USA. Kedua orang tuanya, Thomas Lincoln dan Nancy Hanks adalah petani miskin dan tidak berpendidikan. Ia adalah Presiden ke-16 Amerika Serikat pada 4 Maret 1861 yang menentang perbudakan. 

Karir akademik Lincoln terdiri dari sekitar 18 bulan dari sekolah, tetapi dalam waktu singkat itu ia dapat membaca, menulis dan berhitung. Lincoln muda pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara. Ia gagal dalam bidang bisnis ditambah lagi, ibunya meninggal karena milk sickness. Hal itu tidak membuatnya putus asa, ia bertekad dan berkata: “Some day I shall be President. “ (Suatu hari saya akan menjadi presiden)

Langkah pertamanya memasuki lapangan politik terjadi pada 1832 pada saat ia berusia 23 tahun. Ketika itu ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pada saat pemilihan.

Setelah kalah, ia kembali ke bidang bisnis, tapi ia gagal lagi yang membuatnya harus bekerja keras untuk bisa melunasi hutang-hutang kepada sahabatnya yang digunakan sebagai modal.
Dua tahun kemudan ia berusaha kembali mengikuti pemilihan anggota dewan dan menang.

Ditengah usahanya untuk bangkit, ia malah mendapat cobaan berat. Istrinya, Ann Rutledge
, yang baru dinikahinya beberapa tahun meninggal dunia akibat tifus. Hal ini membuatnya depresi berat terkena serangan penyakit saraf total hingga harus terbaring selama 6 bulan di tempat tidur dan hampir masuk rumah sakit jiwa.

Setelah sembuh, Ia kembali ke dunia politik lagi akan tetapi kalah sebagai calon juru bicara Dewan Perwakilan negara bagian dan kalah sebagai calon Anggota Badan Pemilihan Umum dan anggota kongres. Kekalahan ini tidak menyurutkan langkahnya untuk maju di dunia politik, Lincoln maju untuk menjadi wakil presiden akan tetapi keberuntungan belum  berpihak kepadanya.

Kegagalan demi kegagalan dan peristiwa yang dialaminya tidak menyurutkan Lincoln untuk terus mencoba. Pada periode berikutnya ia mencoba lagi untuk menjadi wakil presiden, namun hasilnya tetap gagal. Siapa sangka, Lincoln yang pantang menyerah ini dengan semangat bajanya akhirnya sukses menjadi presiden Amerika ke-16 dengan mengalahkan dua rival sekaligus.

Pada masa kepresidenan Lincoln terjadi perang saudara di Amerika. Saat inilah pemikiran dan kepemimpinannya dikenang sepanjang masa karena ia berhasil mendamaikan kubu yang berperang dan menjadi peletak dasar demokrasi di negerinya.
Abraham Lincoln mencetuskan kebebasan baru dengan menghapus perbudakan dan mengutamakan hak-hak sipil serta menjadikan Amerika sebagai negara demokratis dengan dogma dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pada tanggal 15 April 1865, Ia meninggal dunia dalam usia 56 tahun akibat penembakan sehari sebelumnya di teater Ford, Washington D.C. oleh John Wilkes Booth, seorang pemain sandiwara pendukung Konfederasi yang memiliki gangguan jiwa. Kematian menjemputnya tatkala perdamaian dan berakhirnya perbudakan telah sampai bagi Amerika.


Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang oleh Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya serta termasuk orang terkuat dalam sejarah…



12.6.12

Kisah Sukses Hugh Jackman, The X-Men Origins: Wolverine

Hugh Jackman yang memiliki nama asli Hugh Michael Jackman, lahir 12 October 1968, di Sidney, Australia. Hugh adalah anak bungsu dari pasangan Chris Jackman dan Grace Watson. Hugh memiliki empat orang kakak yakni Ian, Ralph, Sonya dan Zoe.

Masa kecil Hugh cukup menyedihkan. Pada 18 bulan pertama setelah kelahirannya Hugh terpaksa tinggal bersama orang tua baptisnya karena sang ibu, Grace, mengalami sindrom depresi pasca kelahiran. Grace menjadi semakin tertekan karena tidak mendapat perhatian dari Chris. Merasa tak tahan membesarkan lima anak sendirian, Grace memutuskan meninggalkan Chris dan anak-anaknya tepat ketika Hugh berusia 8 tahun. Grace kemudian menikah lagi dan memiliki anak perempuan.

Meski telah ditinggal oleh sang ibu sejak masih kecil, Hugh tumbuh menjadi pemuda yang berperilaku baik dan sangat disiplin. Hal ini berkat didikan ayahnya yang dianggap Hugh sebagai pria yang tak pernah membicarakan hal buruk dan mengejek orang lain. Hugh merasa bangga karena sang ayah tetap menghargai Grace meski istrinya tersebut telah menikah dengan orang lain.

Bakat akting Hugh mulai terasah ketika dia menempuh pendidikan di sekolah khusus pria, Knox Grammar School. Saat itu, Hugh kerap terlibat dalam beberapa pementasan drama dan juga terpilih menjadi kapten sekolah. Hugh meneruskan pendidikan di University of Technology, Sydney, dan mengambil gelar sarjana bidang komunikasi. Dia pun mengembangkan bakat aktingnya dengan mengikuti pelatihan satu tahun di Actors' Centre di Sidney.

Usai mengikuti pelatihan akting, Hugh sempat ditawari untuk tampil di opera sabun TV Australia, "Neighbours". Sayangnya, Hugh menolak karena ingin meneruskan kuliah di Western Australian Academy of Performing Arts di Edith Cowan University, Perth. Setelah lulus tahun 1994, Hugh pun siap mengembangkan bakatnya sebagai aktor dan memulai debutnya lewat serial TV Australia "Law of the Land" (episode "Win, Lose and Draw").

Setahun kemudian, Hugh terpilih untuk memerankan karakter utama Kevin Jones di mini seri TV ABC, "Correlli". Berkat kepiawaiannya memerankan tokoh narapidana jahat tersebut, nama Hugh pun mulai dikenal. Tahun 2000, karir Hugh sebagai aktor meningkat pesat ketika dia terpilih membintangi film adaptasi dari komik Marvel berjudul sama, "X-Men". Dalam film arahan sutradara Bryan Singer tersebut, Hugh terpilih untuk menghidupkan karakter mutan superhero bernama Logan / Wolverine. Selain "X-Men", Hugh juga kembali tampil sebagai Wolverine di sekuel film tersebut seperti "X-Men 2", "X-Men: The Last Stand" dan "X-Men Origins: Wolverine". Kepiawaiannya berakting juga dapat disaksikan di beberapa film terkenal diantaranya "Someone Like You" (2001), "Van Helsing", "The Prestige", "Deception" dan "Australia".

Di usianya yang ke-41, Hugh telah menjalani kehidupan yang sukses baik dari sisi pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Saat baru meniti karir sebagai aktor, Hugh bertemu dengan dengan sang kekasih, aktris Australia Deborra-Lee Furnes, ketika mereka terlibat penggarapan mini seri TV "Correlli". Dalam mini seri tersebut, Hugh digambarkan jatuh cinta pada seorang ahli terapis yang diperankan oleh Deborra. Rupanya, kisah asmara di mini seri tersebut berlanjut di kehidupan nyata. Setahun setelah serial tersebut berakhir, Hugh menikah dengan Deborra pada 11 April 1996. Dari pernikahan tersebut mereka memiliki dua anak adopsi yakni Oscar Maximillian (15 Mei 2000) dan Ava Eliot (10 Juli 2005).