Dari dalam negeri pun tak mau kalah dengan Mark
Zuckerberg. Dimulai pada tahun 1999, Andrew Darwis mendapat tugas kuliah
membuat program free software dari kampusnya di Seattle University. Ia
pun terinspirasi untuk membuat web yang menyediakan berita-berita
tentang Indonesia.
Dengan modal $7 perbulan untuk menyewa hosting, Andrew mengembangkan web yang dinamainya Kaskus, singkatan dari Kasak Kusuk.
Dengan modal $7 perbulan untuk menyewa hosting, Andrew mengembangkan web yang dinamainya Kaskus, singkatan dari Kasak Kusuk.
Ditemani
oleh Ronald Stefanus dan Budi Darmawan, ia mengelola Kaskus. Karena
mereka kesulitan mencari berita tentang Tanah Air, Kaskus menjadi ajang
ngobrol anak-anak Indonesia yang sedang belajar di Amerika.
Tahun
2004, jumlah anggota kaskus semakin bertambah sehingga Andrew
memutuskan untuk membeli server dengan cara mencicilnya. Dua tahun
kemudian dari informasi Ken Dean Lawadinata, di Indonesia Kaskus sedang
ramai digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar